Fatmawati Bachtiar (Fatma's Miracle)
Dunia ini berbuah manis dan pahit. Tergantung dari apa yang kita tanam. Hidupku pun tak lepas dari kedua rasa tersebut. Jiwa ini kadang tak sanggup menerima rasa pahit. Dan kadang jiwaku pun tak berhak menerima rasa manis. Apa yang harus kulakukan agar aku bisa menerima rasa pahit? Apa yang harus aku lakukan agar aku berhak atas rasa manis itu? Jawaban yang menjadi pertanyaan dalam hidupku ini, kini terjawab. Terjawab oleh seseorang yang berbagi pengalaman berharganya. Seorang yang memberikan separuh perhatiannya padaku. Aku bahagia bisa mengenalnya. Dia berbagi cerita-ceritanya padaku. Seseorang yang kini menghiasi hidup dan hatiku.
Dia mengatakan padaku, “Rasa pahit dan manis itu memang harus ada di hidup ini. Dua rasa ini yang menghiasi hidup kita, jika tidak begitu hampanya hidup ini. Rasa pahit mengajarkan kita untuk bersabar dan berusaha untuk menjadikan hati lebih dermawan. Sedangkan rasa manis mengajarkan kita rasa syukur dan membuat kita berusaha untuk menjadikan hati lebih kuat dalam menetapkan sesuatu. Jadi rasa itu tak masalah jika hadir dalam hidup ini”. Dan masih banyak lagi yang ia ajarkan padaku.
Kini jiwaku damai untuk mendengarkan arahan darinya. Bahkan aku bisa mendengar ceritanya sampai berjam-jam. Dialah seorang insan yang akan ada di dekatku. Seseorang yang mengajarkan arti hidup yang sebenarnya. Seseorang yang menanjapkan kata jangan menyerah padaku. Dialah seorang yang menbawa prinsipnya padaku, yang setiap saat mengatakan padaku “Pahit dan manis bukan masalah”.
So jalanilah hidup ini dengan jiwa yang kuat, tersenyumlah dan gapailah tujuanmu walaupun rasa pahit dan manis menghampirimu. Jangan mau kalah sebelum berperang. Perjuangan hidup ini masih panjang, masih banyak yang masih bisa kita gapai.
This is: | edit post
0 Responses

Posting Komentar