Fatmawati Bachtiar (Fatma's Miracle)
A.    Pengertian Publik Relations
Publik relations adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi.
Pengertian publik relations adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan.
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan”. Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”
 
 Proses public relations :
 Penelitian (research) ---> Perencanaan (Planning) ---> Penggiatan (Action) ---> Evaluasi (Evaluaton)
.
B.       Sejarah dan Perkembangan Public Relations
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Sejarah perkembangan Public Relations di dunia dibagi dalam beberapa periode ((Ruslan Rosady. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.))  berikut ini :
1. PR as non organized activity periode ( Periode tahun 1700 – 1800 )
Periode dimana public relations muncul dalam bentuk aktivitas yang tidak terorganisasi dengan baik, dikala itu banyak diwarnai dengan kegiatan penyatuan pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan/kebebasan dari perbudakan dan sistem kolonialisme yang melanda dunia.Kegiatan diwarnai dengan acara yang sederhana, penyelenggaraan pidato, pertemuan dan korespondensi antarindividu. Banyaknya deklarasi kemerdekan membuat periode ini disebut juga dengan periode “Public of Independence”
2. Periode tahun 1801 – 1865 ( PR as organized activity periode)
Seiring dengan adanya kemajuan atau perkembangan bidang industri, keuangan, perdagangan dan teknologi. Aktivitas Public Relations mulai terorganisasi dengan baik, hal ini dapat dilihat dari Pesatnya perkembangan hubungan perdagangan lokal, nasional maupun internasional.Periode ini disebut masa perkembangan aktivitas PR ( PR of expansion) karena keberhasilan aktivitas PR/Humas dan pers yang mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan negara – negara Eropa, Amerika, dan negara maju lainnya.
3. PR as professional ( Periode tahun 1866 – 1900 )
Pada masa ini, aktivitas PR berubah bentuk menjadi suatu kegiatan profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan teknologi industri berupa meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran  (internal combustion engine).PR dimanfaatkan para robber barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatan bisnisnya yang menganut asas laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan nasib rakyat/pekerjanya.Karena itu, Public Relations pada masa ini disebut masa the public to be damned periode (1811 – 1900). ((Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga))
4. Public be informed periode ( Periode tahun 1901 – 1919 )
Aktivitas Public Relations pada masa ini adalah melakukan investigative reporting (reportase investigasi) untuk melawan para petani, populis, kristiani, sosialis dan serikat buruh yang memprotes keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak bermoral serta koruptor. Mereka mengupah wartawan untuk membalas perlawanan tersebut dengan mempengaruhi berita yang dimuat di media massa.
Tercatat dalam sejarah Public Relations. Pada tahun 1906 seorang paktisi dan sekaligus tokoh Public Relations Amerika Serikat Ivy Ledbetter Lee, berhasil mengatasi krisis pemogokan massal yang melumpuhkan kegiatan industri pertambangan batu bara  dan perusahaan kereta api Pennsylvania Rail Road melalui strategi Management of PR Handling and Recovery. Dia berkerja sama dengan pihak pers yang mengacu pada Declaration of Principles.
5. The Public Relations and mutual understanding periode ( Periode tahun 1920 – sekarang )
Pada tahun 1923 PR/Humas dijadikan bahan studi, pemikiran dan penelitian di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan sekarang ini menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling pengertian, saling menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.

C.      Tujuan Public Relations
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju, atau diraih. Tujuan dapat juga disebut objective. Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan public relations, sehingga tidak melenceng atau salah sasaran. Misalnya, kita akan bepergian ke Jakarta. Jakarta adalah tujuan kita. Maka kita akan diarahkan untuk melalui jalan-jalan yang menuju Jakarta. seorang praktisi public relations harus merumuskan tujuan secara jelas, spesifik, dan dinyatakan dalam bentuk pernyataan tertulis tentang apa saja yang mesti dicapai divisi public relations dalam periode waktu tertentu.
Karena public relations adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan public relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Dalam realitas praktik public relations di perusahaan, tujuan public relations antara lain:

1.      Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dan publiknya
Tujuan kegiatan public relations pertama kali adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpahaman akibat salah persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan mendasar dalam kegiatan komunikasi (primery-breakdown of communication).

2.      Membangun citra corporate
Citra atau image merupakan gambaran yang ada dalam benak public yanbg ada dalam perusahaan. Citra adalah persepsi public tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, prilaku perusaahaan atau perilaku individu-individu dalam operusahaan dan lainnya. Pada akhirnya persepsi akan memengaruhi sikap public, apakah mendukung, netral atau memusuhi.
Citra perusahaan bukan hanya dilakukan seorang public relation, tetapi prilaku seluruh perusahaan (karyawan manager dan lainnya), ikut andil dalam pembentukan citra ini, baik disadari atau tidak.
Karena seluruh komponen perusahaan berpotensi menciptakan citra, maka kegiatan public relations dapat bersifat:
a.       Public relations sebagai metode komunikasi, yaitu kegiatan public relations yang dilakukan melalui divisi public relations. Perusahaan mempunyai divisi khusus public relations dengan berbagai macam program kegiatan yang dirancang secara sistematis dan di pimpin oleh seorang manager public relations.
b.      Public relations sebagai teknik komunikasi, yaitu segala prilaku anggota organisasi berpotensi mempengaruhi citra tertentu di mata public. Di sini berlaku prinsip “ everybody is a PR” atau “you are PR on yourself”. Setiap orang adalah public relations bagi dirinya sendiri dan perusahaan tempat dia bekerja. Contoh: surat pembaca di Koran yang isinya berupa complain konsumen yang tidak senang atas pelayanan petugas. Menurut konsumen itu, cara bicara petugas dinilai kasar dan tidak sopan.
3.      Membentuk opini public yang favorable
Sikap public terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini public. Jadi, opini public ini merupakan ekspresi public mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif (mendukung atau favorable), negative (menentang), dan netral. Dalam kaitan ini, public relations dituntut memelihara komunikasi persuasive yang ditujukan untuk:
a.       Menjaga opini yang mendukung (maintain favorable opinion).
b.      Menciptakan opini yang masih tersembunyi atau yang belum diekspresikan (create opinion where none exist or where it is latent).
c.       Mentralkan opini yang negative (neutralize hostile opinion).
4.      Membentuk good will dan kerja sama
Pada tahap ini, tujuan public relations sudah pada tahap tindakan nyata. Artinya, sudah terciptta jalinan kerja sama dalam bentuk prilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan. Dalam tahap ini diharapkan public secara nyata mendukung program-program perusahaan. Misalnya public turut serta menyukseskan kampanye public relations atau tetap loyal mengonsumsi produk perusahaan.

D.    D.  Fungsi Public Relations
Fungsi atau peranan adalah harapan public terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relations. Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan public.
Secara garis besar  fungsi  public relations adalah:
  1. Memelihara dan membina komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya baik secara internal maupun ekstenal
  2. Melayani kepentingan publik dengan baik dan memberi nasehat kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan umum.
  3. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.
  4. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
  5. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan

Referensi:
Effendy, Onong Uchjana.  Human Relations dan Public Relations. Penerbit Mandar Maju: Bandung. 1993
Kriyantono, Rachmat. Public Relations Writing. Kencana Prenada Media Group: Jakarta. 2008 
http://jafis.net/hubungan-industrial/sejarah-perkembangan-public-relations-di-dunia.html
1 Response
  1. mantap tuuu,,, lanjutkan, semoga menjadi penulis yg penuh kreatif.....


Posting Komentar