Fatmawati Bachtiar (Fatma's Miracle)
Hari demi hari kulewati, sadar dan tak sadar terus ku jalani hidup ini. Aku merasakan ada yang kurang dari hidupku selama ini. Aku tak memiliki semangat seperti dulu. Ternyata rasa itu begitu menyakitkan. Mungkin benar rasa itu akan membuatku  kehilangan kestabilan emosionalku. Entah apa yang selama ini mengisi benakku.
Sudah dua minggu ku jalani hidupku tanpa senyuman yang seharusnya senyuman itu dapat menghangatkan seluruh alam hidupku. Sudah dua minggu juga, semua sirna dalam penglihatanku. Mungkin aku salah karena tak menyadarinya. Berapa berartinya dia dalam hidupku. Iya dia seorang wanita yang sangat berarti. Wanita yang kukenal satu tahun yang lalu. Wanita yang memiliki nama panggilan yang anggun, Nisa.
Nisa adalah seorang wanita yang telah menjadi sahabatku selama ini. Sahabat yang selalu ada di saat aku merasa sedih, senang, bahagia, suka, duka dan berbagai perasaan lainnya. Nisa seorang wanita yang selalu memberiku semangat, mendorongku dengan kata-kata yang begitu menenangkanku.
Entah apa yang membuatku meninggalkannya. Kata maaf yang ku ucapkan mungkin tak akan membuat dirinya kehilangan rasa sedih dan kekecewaan. Aku memang lelaki bodoh yang meninggalkan sesuatu  berharga bahkan tak ternilai harganya begitu saja, hingga penyesalan yang datang dan mengisi perjalanan hidupku.
Nisa seorang wanita yang kulukai hatinya. “Maafkan aku Nisa” hanya kata-kata itu yang terus mengendap di otakku. Walaupun dia telah memaafkanku, tetap tersenyum padaku, tetap memberi pengarahan untukku namun itu tidak bisa menghapus rasa bersalahku.
Aku benar-benar menyesal, sesak rasanya hati ini. Aku benar-benar tak memiliki pemikiran yang waras. Setan apa yang merasuki hatiku, sehingga aku tega membatalkan pinanganku padanya, meninggalkan segala impian indah yang ingin kami rajut bersama di masa mendatang. Aku seseorang lelaki yang tega membatalkan pernikahan yang menjadi harapan dari kedua belah pihak. Padahal acara pernikahan itu sudah berjalan 45%. Ya Allah aku benar-benar telah membuat kesalahan fatal, mengecewakan seorang wanita yang Engkau kirimkan untuk berada disisiku. Seorang wanita yang telah membangun mimpinya. Dan kini aku telah menghancurkannya.
Kini aku merasa putus asa dengan semuanya, kehilangan segala sesuatu yang kumiliki selama ini. Kepercayaan, kebersamaan, kebahagiaan dan semuanya telah lenyap. Yang ada sekarang rasa benci, amarah yang menemani hidupku. Aku bisa melihat betapa kecewa dan marahnya orang tuaku dan orang tua Nisa. Harapan merekapun menjadi sirna karena kebodohan dan ketidakwarasanku.
Aku jadi teringat atas kata-katamu Nisa. “Mas Ridwan, kita ini manusia biasa, kita memang selalu memiliki rencana-rencana untuk menghiasi hidup ini. Namum Mas, hanya Allahlah yang menentukkan kemana langkah kaki kita untuk berjalan, yang penting kita tetap tawakkal kepada-Nya. Masalah yang kita hadapi sekarang ini adalah cobaan dari-Nya, jadi kita berdua harus tetap sabar karena Nisa yakin Mas, Allah lagi merencanakan sesuatu yang indah untuk kita. Nisa telah memaafkan Mas Ridwan, walaupun seharusnya tidak ada yang perlu di maafkan karena tidak ada yang salah dari Mas. Jadi mas jangan merasa bersalah atas ini semua. Arungi hidup ini dengan selalu mengedepankan rasa syukur kita pada-Nya. Jodoh itu di tangan Allah Mas. Biarlah Allah yang menunjukkan itu pada kita.”
Ya Allah betapa indahnya Engkau ciptakan dia. betapa baik dan mulia hatinya. Aku memohon ampun padaMu atas segala kesalahanku. Aku benar-benar menyesal. Menyesal telah meninggalkan dan menyakiti  dirinya. Ya Allah berikanlah hidayahmu padaku, berikanlah petunjukmu agar aku bisa menjadi seorang hamba yang tak menyakiti perasaan hambamu, dan jangan Engkau lepaskan aku dari gengamanMu, biarkan diriku menjadi sesorang yang memiliki hati dan perilaku yang baik. Ubahlah jalan hidupku untuk menjadi seseorang yang baik. Dan jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran yang selalu ada di alam sadar dan alam bawah sadarku. Agar tidak ada lagi penyesalan yang datang.
 Nisa, aku akan selalu berdoa untukmu, semoga dirimu mendapatkan seseorang yang terbaik yang akan menemani dirimu. Ya Allah berikan yang terbaik pada kami berdua. Tetapkanlah kami selalu di atas jalanMu..  Amin
This is: | edit post
0 Responses

Posting Komentar